Monday 3 December 2012

Cermin Besar untuk Ruang Santai

Semakin banyak orang yang menyukai kaca dalam penerapan furniture pada tempat tinggalnya. Baik kaca yang diberi warna (stopsol, stain glass) ataupun kaca pantul yang lebih sering disebut kaca cermin.
Kaca cermin sering digunakan juga dalam praktek ilmu FengShui, konon cermin dianggap mampu mengusir roh jahat dan dapat memperbesar pengaruh baik bila diletakkan ditempat yang tepat.

Namun lepas dari itu, cermin selalu memberikan kesan luas dan lapang pada ruangan yang sempit karena cermin mampu 'menggandakan' ruang karena efek bayangannya ini.






Teknik ini juga sering dipergunakan di tempat-tempat usaha, seperti restoran atau ruko yang kurang luas. Unit-unit apartemen pun sering menempatkan cermin berukuran besar, sehingga hunian vertikal tersebut terkesan luas. Dari ilustrasi tersebut terlihat, cermin memang menjadi salah satu komponen dekoratif interior yang indah dan menimbulkan kesan modern dan mewah.

Kamar Tidur untuk Anak Perempuan

Warna merah muda atau pink masih menjadi warna favorit yang diterapkan pada kamar anak perempuan. Dengan kombinasi yang tepat, warna pink bisa di kombinasikan dengan warna merah & putih sehingga mampu memunculkan suasana yang mewakili kamar anak perempuan yang mengasyikkan. Anda bisa mencobanya sendiri.

Suasana pada kamar anakperempuan tentu berbeda dengan kamar anak laki-laki. Kamar anak perempuan biasanya terlihat lebih feminim dan mampu memunculkan kesan perempuan yang menyukai segala sesuatu yang girly. Nah, untuk menciptakan kesan tersebut, Anda bisa aplikasikan paduan warna-warna tersebut di kamar tidur anakperempuan.





Lakukan penataan yang tepat untuk memberi sentuhan manis pada kamar tidur anak perempuan yang menarik dan pastinya nyaman. Anda dapat kombinasikan merah dengan warna netral seperti putih dan coklat sehingga kamar tetap tampil tenang. Terapkan warna merah sebagai aksen pada dinding yang berada di bagian belakang kepala tempat tidur. Sedangkan tiga dinding sisanya dapat Anda sapukan pink pastel atau putih untuk menimbulkan kesan lembut. Sehingga,suasana tampak cantik dan nyaman.


Sunday 2 December 2012

Padu Padan Warna untuk Interior

Kesalahan dalam memilih warna untuk cat dinding ataupun finishing lain pada hunian maupun public space seringkali membuat nilai tampilan tersebut berkurang.
Berikut ada beberapa dasar padu padan warna yang bisa diterapkan sesuai dengan kesan yang ingin kita tampilkan & aplikasinya

KEKONTRASAN WARNA
Kontras yang paling kuat terjadi di antara dua warna yang saling berseberangan/ berlawanan di dalam Lingkaran Warna. Warna-warna ini biasa juga disebut sebagai komplementer (warna-warna yang saling mengisi, atau satu sama lain memiliki intensitas yang sama kuat terhadap tangkapan mata jika ditampilkan bersama-sama).

 
Kontras Warna

Warna kontras tersebut cocok digunakan sebagai variasi pada ruangan untuk anak dan tempat-tempat umum seperti toko/ pusat perbelanjaan. Ini dikarenakan warna kontras adalah warna yang menarik perhatian.

 WARNA HARMONI/LARAS
Yang disebut dengan warna-warna harmoni adalah yang dalam Lingkaran Warna keduanya berada dalam urutan terdekat. Misalnya warna kuning-orange dengan kuning, atau kuning dengan kuning-hijau.



Harmoni Warna

Warna harmoni biasa diterapkan pada ruang yang membutuhkan kenyamanan lebih misalnya kamar tidur, ruang home theatre. Warna harmoni membuat pandangan orang lebih rileks dan berfokus pada tujuan/ fungsi ruang tersebut.

Teori Warna untuk Interior

Teori Brewster
  Teori warna Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

  • Warna primer: Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
  • Warna sekunder: Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
  • Warna tersier: Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
  • Warna netral: Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
Rumus yang diperoleh dari Teori Brewster tersebut oleh Herbert Ives disempurnakan menjadi skema lingkaran warna. Sampai sekarang skema/diagram lingkaran warna banyak digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia seni rupa.

 
* diolah dari jurnal kuliah jurusan desain interior 

Menghitung Kebutuhan AC dalam Ruangan


Untuk menghitungan yang presisi dalam mengkondisikan ruang baik untuk aktifitas manusia atau untuk pendinginan perangkat peka suhu, banyak faktor yang menjadi acuan.
1. Bila untuk aktifitas manusia, maka suasana ruang yang nyaman sebagai acuan dasar.
2. Untuk perangkat peka suhu, maka suhu dan kelembaban ideal perangkat tersebut yang menjadi acuan dasar.
3. Suhu dan kelembaban luar ruang baik saat panas maupun dingin
4. Panas sinar matahari langsung maupun pantul
5. Daya infiltrasi panas tiap sekat, baik lantai, dinding maupun atap.
6. Panas yang ditimbulkan dari dalam, baik dari perangkat maupun manusia.


Berikut adalah cara cepat dalam menghitung kebutuhan pendinginan sebuah ruang.


Suhu ruang yang akan dikondisikan A derajat celcius, suhu luar B derajat celcius, suhu yang diinginkan untuk ruang adalah C derajat celcius, maka dibutuhkan energi pendinginan = A-C + infiltrasi suhu dari luar, baik oleh dinding bata, kaca, bukaan pintu dan panas yang dikeluarkan tubuh, mesin dlm ruang dll.

satuan yang sering digunakan:
- BTU/h = British Thermal Unit per hour
- PK = 9.000 BTU/h (satuan AC yang umum dipakai masyarakat umum)
- CFM = satuan aliran udara cubic feet per minute (1 CFM ~ 30 BTU/)


Kebutuhan Satuan Pendinginan tiap ruang



Kantor              : 550 - 600 BTU/h/m2
Kamar/rumah    : 470 - 550 BTU/h/m2
Gudang             : 500 BTU/h/m2 + faktor x
Fasum (aula)     : 725 BTU/h/m2
Supermarket     : 675 BTU/h/m2

Catatan :
Faktor x adalah faktor panas yang timbul dari desain gudang yang kurang mampu menahan infiltrasi suhu luar ruang. Baik karena bukaan maupun pemilihan bahan sekat.

Untuk ruang diluar tabel tersebut diatas, bisa diperkirakan dengan membandingkan faktor panas yang timbul dalam ruang tersebut, misalnya aula adalah ruang yang membutuhkan pendinginan tertinggi per meter perseginya, ini dikarenakan faktor daya tampung aula yang mencapai 3 orang per m2.

Contoh kasus:


Soal      : Sebuah kantor memiliki beberapa ruang A= 3x4m2; B=6x6m2; hitung berapa PK AC tiap ruang   tersebut?
Jawab   :
Ruang A = Luas = 3 x 4 m2 = 12m2
= AC = 550 BTU/h/m2 x 12 m2 = 6.600 BTU/h
= PK = 6.600/9.000 = 0,73 PK
di pasaran unit AC split yang ada 3/4 PK

Ruang B = Luas = 6 x 6 m2 = 36m2
= AC = 550 BTU/h/m2 x 36 m2 = 19.800 BTU/h
= PK = 19.800/9.000 = 2,2 PK
di pasaran unit AC split yang ada 3/4 PK dan 1,5PK 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat

* data disimpulkan dari berbagai sumber

Menghitung kebutuhan APAR

MENGHITUNG KEBUTUHAN APAR
BERDASARKAN LUAS RUANGAN / AREA

Untuk menghitung jumlah kebutuhan Tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang akan kita aplikasikan pada area dengan luas area tertentu, kita bisa mengikuti acuan dari National Fire Protection Association (NFPA), NFPA 10 : Standard for Portable Fire Extinguishers. Dalam standarisasi tersebut, menjelaskan bagaimana meng-estimasi kebutuhan Fire Extinguisher Chubb atau merek lainnya, dan posisi/peletakan tabung APAR, serta pemeliharaannya.

Disamping itu, pemerintah kita juga telah menetapkan suatu aturan sejenis. Suatu aturan yang lebih dominan untuk  men-standarisasi-kan, guna mencegah dan mengantisipasi gejala terjadinya kebakaran yang lebih besar di Indonesia. Adalah Peraturan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.


Tabung Alat Pemadam Api Ringan, sebaiknya diletakkan di tiap-tiap area yang disekitarnya terdapat barang-barang yang bernilai dan yang memang pada area tersebut juga berpotensi kebakaran. Jadi apa salahnya jika setiap area di lingkungan Anda, semua disediakan Tabung Alat Pemadam Api Ringan Chubb, sebagai proteksi dini dari bahaya kebakaran. Tetapi walaupun begitu, sesuai peraturan dari Dinas Pemadam Kebakaran, peletakan tiap-tiap tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Chubb, disesuaikan pada luasan area ataupun ruangan yang akan dicover.


Perkantoran / Koridor / Aula
Misalnya seperti untuk setiap luas ruang 200 M2, harus disediakan 1 unit tabung Alat Pemadam Api Ringan; Tabung Pemadam Kebakaran; APAR Chubb type ABC Dry Chemical Powder atau Multipurpose Dry Chemical Powder, berkapasitas 6 Kg. Dengan jarak per-tiap unit, interval 20 meter. Ini berlaku untuk ruangan terbuka/ruangan terusan, misalnya seperti koridor atau aula.

Ruangan berpartisi / Ruang Kantor / Kamar Tidur
Untuk ruangan berpartisi, seperti ruangan kantor, kamar tidur atau semacamnya, direkomendasikan untuk menyediakan 1 unit tabung Alat Pemadam Api Ringan; Tabung Pemadam Kebakaran; APAR Chubb type ABC Dry Chemical Powder atau Multipurpose Dry Chemical Powder, berkapasitas 3 Kg.

Ruang Elektrikal / Genset / Panel Listrik
Selanjutnya beralih ke ruangan/area Mekanikal & Elektrical. Untuk area berskala kecil, cukup menyediakan 1 unit tabung Alat Pemadam Api Ringan; Tabung Pemadam Kebakaran; APAR Chubb type ABC Dry Chemical Powder atau Multipurpose Dry Chemical Powder, berkapasitas 4 Kg dan  1 unit tabung Alat Pemadam Api Ringan; Tabung Pemadam Kebakaran; APAR Chubb type Carbon Dioxide CO2, berkapasitas 6,8 Kg.

Industri / Area Produksi / Gardu Listrik
Ruangan seperti ini, sangat berpotensi besar untuk terjadinya kebakaran. Jika dilihat dari sisi pengoperasiannya, aktifitas arus listrik dan panas yang terus menerus, sangat berpotensi besar untuk terjadinya kebakaran. Mengantisipasi hal tersebut, memang sudah seharusnya untuk menyedi- akan sarana pencegahan dini dari bahaya kebakaran. Kami rekomendasikan untuk menggunakan setidaknya 1 unit Chubb Fire Extinguisher type ABC Dry Chemical Powder berkapasitas 9 Kg, 1 unit Fire Extinguisher Trolley Wheeled type ABC Dry Chemical Powder berkapasitas 50 Kg, dan 1 unit  Chubb Fire Extinguisher Trolley Wheeled type Carbon Dioxide (CO2) berkapasitas 9 Kg.

Selain itu perlu juga untuk diperhatikan masalah peletakan setiap tabung Alat Pemadam Api Ringan Chubb tersebut.

1.  Disetiap unit tabung Alat Pemadam Api Ringan APAR, hendaklah diberi label berupa stiker yang mudah terlihat dan terbaca.
2.  Diletakkan di setiap akses pintu keluar, akses turun pintu tangga darurat atau ditempat yang dianggap setrategis, mudah untuk dijangkau dalam waktu yang efisien.
3.  Peletakan hanya untuk setiap area yang memiliki potensi kebakaran.
4.  Jika tabung digantung di dinding menggunakan bracket, jarak ketinggian ideal dari lantai adalah 120cm.


sumber: CHUBB